SISTEM
PELAPORAN MANAGEMENT (MRS)/MIS
DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :
Acih Trisnawati
Dewi Sutinah
Maliha
Sandra Septyani
Yuyun Yulianti
Kelas : STEBI 14-01
Dosen Pengampu : Asep Jalaludin
Kelas : STEBI 14-01
Dosen Pengampu : Asep Jalaludin
SEKOLAH
TINGGI EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
(
STEBI ) GLOBAL MULIA
A. Pengertian Sistem Pelaporan
Manajemen.
Sistem
Pelaporan Manajemen adalah pelaporan keuangan yang datanya diskresioner karena tidak dimandatkan. Orang
bisa mengambil masalah dengan kebijaksanaan panjang, bagaimanapun, dan
berpendapat bahwa sistem pelaporan manajemen yang efektif (MRS) yang
diamanatkan oleh undang-undang SOX, yang mensyaratkan bahwa semua
perusahaan publik memantau dan melaporkan efektivitas pengendalian internal
atas pelaporan keuangan.
B. Faktor-Faktor
yang mempengaruhi MRS
1. Prinsip manajemen (Management
principles)
Prinsip manajemen memberikan wewenang pada
kebutuhan informasi manajemen. Prinsip yang paling langsung memengaruhi MRS :
a) Formalisasi pekerjaan (formalization of task)
adalah formalisasi yang gunanya untuk menghindari suatu struktur organisasi di mana kinerja, kemampuan dan eksistensi berkelanjutan perusahaan bergantung pada individu tertentu.
b)
Tanggung jawab dan wewenang ini mendefinisikan jalur laporan vertikal perusahaan di mana informasi mengalir, lokasi manajer dalam jalur pelaporan mempengaruhi ruang lingkup dan perincian informasi yang di laporkan.
c)
Jangkauan pengendalian (Span of Control) ini sering terlibat dengan operasi yang terperinci operasi dan keputusan tertentu, jangkauan pengendalian yang luas menghindari manajer karena para manajer ini lebih banyak mendelegasikan wewenang pengabilan keputusan kepada para bawahannya.
d)
Manajemen dengan pengecualian (management by excepetion) ini menunjukan informasi yang mengidentifikasi operasi atau sumber daya yang meresiko tidak dapat dikendalikan .
2. Fungsi, Tingkat, dan Jenis Keputusan Manajemen.
Fungsi
perencanaan dan pengendalian manajemen secara mendasar memengaruhi sistem
pelaporan manajemen. Fungsi perencanaan berkaitan dengan pengambilan keputusan
tentang aktivitas - aktivitas akan dating dari suatu perusahaan. Perencanaan
dapat dilakukan untuk jangka panjang atau jangka pendek. Keputusan perencanaan
dan pengendalian sering diklasifikasikan dalam empat kategori: perencanaan
strategis, perencanaan taktis, pengendalian manajerial, dan pengendalian
operasional.
3. Struktur
Masalah.
Struktur suatu masalah mencerminkan seberapa baik pengambil
keputusan memahami masalah tersebut. Struktur masalah memiliki tiga elemen.
1. Data-nilai yang digunakan untuk
mewakili factor-faktor yang relevan dengan masalah tersebut.
2. Prosedur-urutkan langkah-langkah atau
peraturan keputusan yang digunakan untuk memecahkan masalah.
3. Tujuan-hasil yang ingin dicapai oleh
pengambil keputusan dengan memecahkan masalah tersebut.
4. Jenis Laporan
Manajemen
Pada kenyataannya, laporan manajemen dapat berbentuk fisik sesuai
dengan yang diinginkan atau dibutuhkan oleh penggunanya. Laporan ini dapat berupa dokumen kertas atau gambar
elektronik yang disajikan di terminal komputer. Laporan tersebut dapat berisi informasi verbal, numeric,
atau grafis atau kombinasinya.
5. Atribut Laporan.
Agar
efektif, suatu laporan harus memiliki atribut berikut ini:
relevan, ringkas, berorientasi pengecualian, akurat, lengkap, tepat waktu, dan
singkat.
6. Akuntansi Pertanggungjawaban
Sebagian besar pelaporan manajemen melibatkan akuntansi
pertanggungjawaban. Konsep ini menyatakan bahwa setiap peristiwa ekonomi yang
memengaruhi perusahaan adalah tanggungjwab manajer, dan dapat dilacak ke
masing-masing manajer. Prinsip yang mendasar dari konsep ini adalah bahwa
tanggung jawab para manajer area dapat dipertanggungjawabkan hanya untuk
item-item yang mereka kendalikan (biaya, pendapatan, dan investasi).
7. Pertimbangan
Perilaku
a. Keserasian Tujuan, Ketika manajer berusaha
memenuhi tujuan kerjanya, manajer tersebut juga melayani
tujuan perusahaannya.
Sistem pelaporan manajemen yang terstruktur rapi berperan penting dalam
meningkatkan dan mempertahankan keserasian tujuan.
b. Informasi yang Berlebihan. Muncul ketika
seorang manajer menerima informasi berlebih dari yang dapat
dicernanya.
c. Ukuran Kinerja yang Tidak Tepat. Ingat
kembali bahwa salah satu tujuan laporan adalah untuk menstimulasi
perilaku yang
konsisten dengan tujuan perusahaan. Akan tetapi, ketika ukuran kinerja yang
tidak tepat
digunakan, laporan itu akan berpengaruh sebaliknya.
C. Prinsip-prinsip Sistem
Pelaporan Manajemen
1. Formalisasi tugas-tugas
Formalisasi menunjukkan tingginya
standardisasi atau pembakuan tugas-tugas maupun jabatan dalam suatu organisasi.
Semakin tinggi derajat formalisasi maka semakin teratur perilaku bawahan dalam
suatu organisasi.
2. Hubungan tanggung jawab dan wewenang
Menentukan wewenang apa yang diperlukan
kepada bawahan dan bertanggung jawab kepada siapa, merupakan penentuan hubungan
wewenang dan tanggung jawab.
3.
Perbandinan Jangkauan Pengendalian Secara Luas dan Sempit.
1. Sempit (narrow)
mensyaratkan berapa orang setepat-tepatnya
harus berada di bawah kekuasaan pimpinan sehingga
mampu dilakukan pengawasan.
Hal ini penting karena menyangkut efektivitas pengendalian anggota
kelompok.
2. Luas
(wide)
ini
sering terlibat dengan operasi yang terperinci
operasi dan keputusan tertentu, jangkauan
pengendalian yang luas menghindari manajer karena para manajer ini lebih banyak mendelegasikan
wewenang pengabilan keputusan kepada para bawahannya.
4. Manajemen dengan pengecualian (management
by excepetion).
Manajemen dengan pengecualian adalah informasi yang mengidentifikasi
operasi atau sumber daya yang
meresiko tidak dapat dikendalikan.